Siga-tidak
Pengumuman

KEINGINAN

Kacamata 3D: Cari Tahu Cara Pembuatannya Di Sini

Pengumuman

Selama dekade terakhir, sinema 3D menjadi semakin populer. Banyak film yang diproduksi dan ditayangkan dalam bentuk 3D, dan masyarakat semakin tertarik untuk menonton film jenis ini. Namun untuk menonton film 3D, Anda perlu memakai kacamata khusus. Dan dalam hal ini, kacamata 3d, tapi bagaimana Kacamata 3D dibuat? Sejak itu, bioskop 3D memproyeksikan gambar ke dua layar yang diposisikan secara vertikal di depan satu sama lain. 

Menurut ilmu pengetahuan, mereka adalah alat yang efektif untuk membantu meningkatkan penglihatan. Ini memungkinkan Anda melihat secara tiga dimensi, yang berarti Anda dapat melihat objek secara mendalam. Penelitian telah menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan metode koreksi penglihatan lainnya, metode ini lebih efektif. Mereka sangat efektif untuk penderita miopia. Selain itu, alat ini tidak hanya berguna untuk koreksi penglihatan namun juga dapat digunakan untuk tujuan hiburan. 

Oleh karena itu, menurut penelitian yang dilakukan di atas, mereka memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada umat manusia. Sejarahnya tidak banyak diketahui, karena kita tidak berhenti untuk mengamati bagaimana segala sesuatu diciptakan dan dipikirkan. Namun, nanti kita lihat seluruh sejarah dan informasi penting tentang kacamata 3D, apakah worth it? Apakah layak beralih dari bioskop 2D ke 3D? Itulah yang akan kita cari tahu!

Pengumuman
Óculos 3D: Saiba Aqui como Foi Criado
Kacamata 3D (Gambar: Google)

Siapa yang menciptakan kacamata 3D?

Sejak zaman kuno, manusia telah mencari cara untuk meningkatkan pengalaman visual mereka. Penemuan kacamata merupakan kemajuan besar dalam sejarah penglihatan, dan kacamata 3D hanyalah evolusi alami dari konsep ini.

Ide kacamata 3D bukanlah hal baru. Prototipe pertama dibuat pada abad ke-19 oleh ilmuwan dan penemu Charles Wheatstone. Ia menemukan bahwa penglihatan binokular, yaitu kemampuan memproses dua gambar berbeda di otak kita untuk menghasilkan gambar tiga dimensi, sangat penting untuk persepsi kedalaman. Berdasarkan penemuan ini, ia membuat perangkat 3D pertama, yang menggunakan lensa untuk menampilkan dua gambar berbeda pada setiap mata.

Charles Wheatstone adalah seorang ilmuwan Inggris yang lahir pada tahun 1802. Ia mempelajari musik dan listrik, dan bekerja sebagai insinyur listrik. Pada tahun 1838, ia menemukan kacamata 3D. Kacamata 3D terbuat dari dua tabung yang berisi lensa khusus. Lensa ini mengirimkan gambar ke mata dalam bentuk tiga dimensi. Teknologi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun lensanya berbeda dengan yang ditemukan Wheatstone.

2 jenis berbeda:

Orang yang menonton film 3D seringkali memakai kacamata khusus yang disebut kacamata 3D. Kacamata ini memungkinkan Anda melihat gambar tiga dimensi di film atau televisi. Ada beberapa tipe berbeda, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri:

  • Aktif: Kacamata aktif adalah yang paling populer dan kompatibel dengan sebagian besar perangkat 3D. Mereka memiliki lensa yang dapat beralih antara hitam dan putih dengan sangat cepat, sehingga Anda dapat melihat gambar dalam tiga dimensi. Namun kacamata ini harganya bisa sangat mahal dan juga bisa menyebabkan ketegangan mata jika dipakai dalam jangka waktu lama.
  • Pasif: ini adalah kacamata termurah dan paling sederhana untuk ditemukan. Mereka bekerja dengan televisi dan monitor khusus yang memancarkan cahaya terpolarisasi. Kacamata memungkinkan Anda melihat gambar dalam tiga dimensi, namun tidak senyaman dan sekuat jenis lainnya.

Namun, awalnya dibuat untuk digunakan di bioskop. Namun saat ini, Anda dapat membelinya untuk digunakan di rumah dengan televisi dan DVD khusus atau bermain video game. Anda juga dapat membelinya untuk digunakan di komputer, tetapi Anda memerlukan perangkat lunak khusus. Jika Anda ingin membeli kacamata 3D, ada banyak pilihan berbeda yang tersedia.

Kesimpulan

Mengetahui bahwa Charles Wheatstone menciptakan kacamata 3D, dia adalah salah satu penemu telepon seluler dan radio, dan juga menciptakan kacamata pertama. Karyanya dengan teknologi telepon seluler telah membantu merevolusi cara orang berkomunikasi. Dan kelebihannya, apakah sepadan? 

Namun, lihat beberapa kelebihan dan kekurangannya:

  • Kerugian: Dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit kepala bagi sebagian orang. Beberapa orang juga melaporkan bahwa hal ini dapat mempengaruhi penglihatan dekat mereka. Masalah lainnya adalah masyarakat perlu memakai kacamata khusus untuk menonton film atau acara TV 3D, yang dapat merepotkan.

Meskipun demikian, Wheatstone memulai karirnya sebagai musisi, bermain biola di orkestra London. Namun karena depresi, dia merasa bahwa minat sebenarnya adalah sains, dan dia mulai belajar fisika dan kimia. Pada tahun 1834, ia menemukan galvanometer, alat yang mengukur arus listrik. Penemuan ini sangat penting bagi perkembangan teknologi telepon seluler. Ide kacamata 3D Wheatstone muncul selama studinya tentang sistem pembiasan cahaya. 

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terkait